Benteng Van Den Bosch atau biasa disebut Benteng Pendem ini
merupakan salah satu peninggalan pada zaman kolonial Hindia Belanda yang
tersisa di Ngawi. Benteng Pendem Ngawi dibangun oleh Gubernur Jenderal
Defensieljn Van Den Bosch sekitar dua abad lalu atau pada tahun 1839, dengan
memanfaatkan keberadaan aliran Bengawan Solo dan Bengawan Madiun. Selain
berfungsi untuk zona pertahanan, pembangunan benteng ini juga untuk memudahkan
arus tranportasi di aliran dua sungai. Dipercaya, para pedagang dari Surakarta-Yogyakarta
pada waktu dulu harus lewat Ngawi jika menuju bandara di Surabaya, demikian juga
halnya dengan para pedagang dari arah Pacitan, Madiun, dan Maospati. Hal inilah
yang menggolongkan Ngawi sebagai tempat strategis karena merupakan pertemuan
jalur perdagangan air lewat Bengawan Solo.
Meski telah dimakan usia, bangunan benteng pendem masih
terlihat sangat kokoh. Yang terdiri dari pintu gerbang utama, ratusan kamar
untuk para tentara, halaman rumput di tengah bangunan, dan beberapa ruang yang
dulunya diyakini sebagai kandang-kandang kuda. Selain itu, bangunan benteng ini
dikelilingi gundukan tanah yang sengaja dibangun untuk menahan serangan dan
luapan air Bengawan Solo. Hal inilah yang membuat bangunan benteng seperti terpendam.
Sejak dibuka untuk umum, masyarakat bisa melihat bangunan
benteng dari dekat. Hanya dengan membayar tiket retribusi sebesar Rp1.000 per orang,
masyarakat bisa melihat sisa-sisa kekuatan Benteng Pendem pada masa penjajahan
Belanda. Bagi anda yang ingin berkunjung, tidak perlu khawatir karena lokasi
obyek wisata ini bisa dijangkau dengan semua sarana transportasi karena
letaknya yang dekat dengan pusat kota, tepatnya di Kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi, Ngawi-Jawa Timur.
5 komentar:
siiip gan postingane,... udah aq follow, follow back ya.. http://www.aancomp.blogspot.com
siap gan...
lha itu siapanya gan,,? hehe..
http://lyricpopuler.blogspot.com/
Ijin Copy-copy buat bahan artikel blogku sobat. :)
Salam Kenal Mas'e
monggo bos..salam kenal jg..
Posting Komentar